Halaman
147
Menghargai Budaya Bangsa
9
appreciativeorganization.
fi
les.wordpress.com
Menghargai Budaya Bangsa
A. Mengidenti
fi
kasi Karakter Tokoh Novel Remaja yang
Dibacakan
B. Menjelaskan Tema dan Latar Novel Remaja yang
Diperdengarkan
C. Mendeskripsikan Alur Novel Remaja
D. Menanggapi Hal Menarik dari Kutipan Novel
9
148
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Menghargai Budaya Bangsa
Dalam percaturan dunia, Indonesia dikenal memiliki kekayaan budaya
yang luar biasa. Karena itu, banyak turis asing yang datang ke Indonesia hanya
untuk mengenal lebih dekat budaya nenek moyang kita yang masih lestari
hingga kini. Mereka umumnya sangat mengagumi sekaligus menghormati
dan menghargainya. Bahkan, banyak lembaga donatur dunia yang bersimpati
memberikan bantuan guna melestarikan budaya suatu bangsa dengan tujuan
agar budaya tersebut tidak punah.
Simpati bangsa lain terhadap budaya kita hendaknya melecut, memacu,
dan menggugah kita untuk selalu ikut melestarikan budaya adiluhung yang
kita miliki. Nilai-nilai budaya yang positif, seperti hidup bergotong-royong dan
tenggang rasa, juga kadang-kadang dilestarikan dalam bentuk seni yang berupa
tari-tarian tradisional. Ini pun bagian dari budaya bangsa.
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar ada orang asing mempelajari
tarian tradisional kita sementara banyak generasi muda kita yang tidak tertarik,
bakhan menganggap rendah hasil budaya tersebut? Ya, tentulah kita harus
prihatin terhadap kenyataan tersebut. Kita semestinya bangga ketika bangsa lain
mempelajari tari tradisional Indonesia dan semestinya kita, para generasi muda,
ikut melestarikannya melalui turut serta mempelajari dengan penuh semangat.
Gambaran keanekaan budaya kadang-kadang dapat kita rasakan ketika
membaca sebuah novel. Ya, memang novel menyajikan rangkaian kehidupan
manusia. Kehidupan menusia itu selalu dalam lingkup budaya tertentu. Karena itu,
lewat membaca novel kita bisa mengatahui budaya yang melingkupi kehidupan
para tokohnya. Kadang-kadang kita dapat menemukan hal-hal yang menarik di
dalamnya. Dalam hal ini kita sekaligus dapat memberikan kritik, pendapat, atau
gagasan yang terkait dengan hal itu.
Di samping itu, novel sebagai sebuah karya sastra memiliki unsur-unsur
pembentuk yang berbeda dengan unsur pembentuk pada karya sastra lainnya,
seperti puisi. Dalam novel terdapat unsur pembentuk alur, penokohan, dan latar,
di samping adanya tema. Ketika kamu membaca sebuah novel, kamu haruslah
berusaha menemukan tema, alur, karakter tokoh-tokohnya, serta latar novel
tersebut. Ini yang membedakan antara membaca novel untuk hiburan dan
membaca novel untuk dikritisi. Sebagai seorang pelajar, tentulah kamu berada
dalam posisi yang kedua.
9
149
Menghargai Budaya Bangsa
9
A. Mengidenti
fi
kasi Karakter Tokoh Novel Remaja yang Dibacakan
Membaca novel merupakan usaha memperhalus budi. Dalam novel banyak hal yang bisa dipakai
sebagai alat untuk becermin. Karakter tokoh merupakan cermin agar kita tidak memiliki karakter negatif.
Alur memberi cermin agar kita bijaksana menyikapi semua persoalan. Demikian pula unsur yang lain.
Untuk itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mengidenti
fi
kasi
karakter tokoh novel remaja yang dibacakan adalah (1) mendengarkan pembacaan kutipan novel remaja; dan
(2) menemukan karakter tokoh novel remaja yang dibacakan.
1. Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel Remaja
Mintalah seorang temanmu membacakan kutipan sebuah novel yang kamu tentukan!
Dengarkan baik-baik pembacaan temanmu itu! Kemudian, catatlah hal-hal berikut
sebagai pemandu ketika kamu sedang mendengarkan pembacaan tersebut:
a. peristiwa yang ada dalam kutipan novel yang kamu dengarkan;
b. tokoh yang ada dalam kutipan novel yang kamu dengarkan;
c. pesan yang ingin disampaikan penulis melalui peristiwa dalam novel yang kamu dengar;
d. dialog dalam novel yang kamu dengar!
Format berikut juga dapat kamu gunakan.
Aspek
Catatan
Peristiwa
...
Tokoh
...
Pesan
...
Dialog
...
2. Menemukan Karakter Tokoh Novel Remaja yang Dibacakan
Berdiskusilah dengan temanmu untuk menemukan karakter tokoh Alandra pada
kutipan novel
Philo Phobia
berikut
Namanya Alandra...
Tapi biasa dipanggil Andra, karena entah kenapa dia benci banget dipanggil Allan. Dia itu ...
seseorang yang gue hargain dan hormatin banget dalam hidup ini. Walaupun kadang, bisa jadi salah
satu “jackass” terbesar yang pernah gue kenal juga. Bisa jadi kakak, tapi di saat yang bersamaan,
bisa juga jadi adik yang manja banget. Bisa bertingkah kayak bokap gue, tapi bisa juga jadi temen
gila yang ancur abis.
Seseorang yang sangat objektif memandang segala sesuatu dalam hidup, jadi bisa
mengimbangi gue yang terkadang suka subjektif dan .... harsh
in my words.
Seseorang yang sabar
banget,
sincere in his every way and basically one of the most kid at heart person that I ever know
in life.I (hlm. 4—5)
150
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
B. Menjelaskan Tema dan Latar Novel Remaja yang Diperdengarkan
Membaca novel merupakan usaha memperhalus budi. Dalam novel banyak hal yang
bisa dipakai sebagai alat untuk becermin. Karakter tokoh merupakan cermin agar kita
tidak memiliki karakter negatif. Alur memberi cermin agar kita bijaksana menyikapi semua
persoalan. Demikian pula unsur yang lain.
Untuk mendukung kegiatan itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk
menguasai kompetensi menjelaskan tema dan latar novel remaja yang diperdengarkan
adalah (1) menemukan tema novel; dan (2) menemukan latar novel.
1. Menemukan Tema Novel
Pada kesempatan ini, temanmu akan membacakan sebuah novel remaja. Kamu akan
belajar untuk menemukan tema novel tersebut. Nah, sebelumnya, marilah berlatih
untuk menemukan tema sebuah novel dari penggalan novel berikut!
Dalam dialog tersebut tampaknya penulis membungkus tema novel ini. Untuk
mengetahui tema suatu novel diperlukan membaca novel itu secara utuh. Namun,
kadang-kadang dengan membaca penggalan saja kita sudah dapat menentukan temanya.
Dari penggalan yang sangat pendek di atas kita melihat tema yang diangkat oleh penulis
adalah percintaan remaja.
Nah, tugasmu adalah mencoba menemukan apa sebenarnya tema novel ini. Agar
lebih jelas, mintalah kawanmu membacakan penggalan novel yang agak panjang (sekitar
2 atau 3 halaman) kemudian tentukan temanya. Agar lebih tepat, lakukan diskusi!
2. Menemukan Latar Novel
Seperti yang telah dipaparkan pada bab 8, latar pada novel dapat berupa latar waktu
dan dapat pula berupa latar tempat. Latar waktu menunjukkan pada waktu apa atau
bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Sementara itu, latar tempat menunjukkan di mana
suatu peristiwa itu terjadi.
Berkaitan dengan itu, cobalah kamu ingat kembali apa yang kamu dengarkan dari
bacaan penggalan novel yang dilakukan temanmu tadi. Selanjutnya, jelaskan latar novel
tersebut, baik yang berupa latar waktu maupun tempat.
Pada kesempatan ini, temanmu juga akan membacakan sebuah novel remaja.
Kamu akan belajar untuk menemukan latar novel tersebut. Nah, untuk membulatkan
“Ndra, lo percaya ngga’, sih, sama pernyataan yang bilang kalo seorang cewek sama
seorang cowok yang sahabatan, tuh, ngga’ mungkin bisa bertemen yang
purely,
temenan aja?”
tanya Jani penasaran dalam perjalanan pulang.
”Hah? Maksudnya apa, tuh?” respon Andra bingung.
”Ya, maksudnya, ngga’ mungkin cuma berteman biasa. Pasti pada dasarnya, ada salah
satu, atau bahkan kedua-duanya yang akan suka, lebih dari sekedar teman sama yang lainnya?
Ngerti, ngga’?”
”Naksir atau jatuh cinta, maksudnya?”
”Ya, semacam itu kali ya..”
151
Menghargai Budaya Bangsa
9
pemahamanmu tentang latar, coba baca kembali bab 8 Di situ dijelaskan bahwa latar
bisa dalam bentuk latar waktu dan bisa latar tempat.
C. Mendeskripsikan Alur Novel Remaja
Alur sering berwujud kon
fl
ik. Dari kon
fl
ik-kon
fl
ik kecil itulah akhirnya terbangun
rangkaian novel secara utuh. Nah, sekarang kamu diajak untuk berlatih mendeskripsikan
alur novel remaja. Setelah itu, kamu diminta untuk melanjutkan penggalan novel menurut
versimu sendiri.
Untuk mendukung kegiatan itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk
menguasai kompetensi mendeskripsikan alur novel remaja yang diperdengarkan adalah (1)
menemukan kon
fl
ik dalam novel, (2) melanjutkan penggalan novel yang disajikan menurut
versi siswa, dan (3) mengerjakan latihan. Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan
re
fl
eksi.
1. Menemukan Kon
fl
ik dalam Novel
Bacalah penggalan novel berikut! Perhatikan bagian kon
fl
ik yang disajikan!
Pada penggalan yang sedikit itu, kamu dapat melihat kon
fl
ik antara ibu dan
anaknya, yang bernama Jani, tentang masalah mereka berdua. Kehadiran ibu yang tidak
diharapkan oleh Jani membuat dirinya marah besar dan mengusir ibunya.
Sebenarnya, kon
fl
ik dalam novel dapat berwujud kon
fl
ik lahir dan dapat pula
berupa kon
fl
ik batin. Pada contoh kutipan tersebut kon
fl
ik yang disajikan adalah kon
fl
ik
lahir. Di situ pelaku yang sedang berkon
fl
ik hadir pada satu latar tertentu. Sementara
itu, kon
fl
ik batin dapat terjadi pada tokoh yang sedang memikirkan sesuatu tanpa harus
berhadapan dengan tokoh lainnya.
Sekarang mintalah kawanmu membacakan lagi suatu penggalan novel yang di
dalamnya terdapat kon
fl
ik. Dari penggalan itu, buatlah deskripsi tentang kon
fl
ik yang
ada. Jelaskan pula apakah kon
fl
ik tersebut termasuk kon
fl
ik lahir atau batin!
”Ibu mau apa, sih, ke sini sekarang? Udah ngga’ ada gunanya, Bu! Lebih baik Ibu pergi aja,
deh dari sini. God, this is like a nightmare for me, l right know,” Jani menghela nafas dalam, masih
dalam ketidakpercayaan.
”Jani...
komment pourriez-vous dire cela a moi
?” wanita itu berusaha memegang tangan
Jani, namun Jani mengelak.
”Tega? Ibu bilang tega? Bu, dengar ya ... Jangan ngebahas masalah tega deh sama saya.
Saya udah ngga’ kenal kata itu lagi,
thanks to you
.” Tanpa ia sadari air matanya telah bercucuran
keras. Sepertinya semua luka batin Jani yang selama ini ia pendam dan tutup-tutupi, perlahan
terbuka kembali.
“Anjani!” teriak ibu yang juga mulai menitikkan air matanya.
152
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Kalo biasanya, anak cowok susah banget dekat sama bokapnya... Beda dengan keadaan gue
dan kakak-kakak gue ke bokap. Kita justru deket banget sama ayah. Mungkin karena dia juga
orangnya super cool and asyik abis. ...
2. Melanjutkan Penggalan Novel menurut Versi Siswa
Pada bagian ini kamu akan berlatih membuat novel dengan cara melanjutkan
penggalan novel yang telah ada. Cara ini tidak sulit. Namun, agar ceritamu nanti
menarik, jangan lupa hadirkan kon
fl
ik di dalamnya. Itu saja tidak cukup. Penghadiran
latar yang sesuai dengan isi cerita juga sangat penting. Nah, kalau seluruhnya sudah
tertampung di dalamnya, tinggal penyelerasian bahasanya. Jika bahasa yang digunakan
dalam kutipan penggalan itu bahasa gaul, lanjutan ceritamu harus pula menggunakan
gaya yang sama.
Sekarang, lakukanlah petunjuk tersebut dalam melanjutkan penulisan penggalan
novel berikut!
Untuk memberikan rangsangan yang berbeda, cobalah sekali lagi kawanmu yang lain
diminta membacakan sebuah penggalan novel, selanjutnya lanjutkan penggalan tersebut
dengan cara menuliskannya pada buku latihan!
A.
Menanggapi Hal Menarik dari Kutipan Novel
Karena sifat sastra yang subjektif, dua orang yang telah membaca novel yang sama, besar
kemungkinan akan mendapatkan kesan yang berbeda, termasuk hal-hal yang menarik yang ditemukan
pembaca. Menurut seorang pembaca, bagian yang menarik adalah suatu hal tertentu. Sementara itu,
menurut pembaca lainnya bagian yang menarik bisa berbeda dan bisa pula sama. Hal itu bergantung
kepada pengalaman masing-masing pembaca. Nah, yang terpenting dalam hal ini adalah pengemukaan
alasan mengapa hal itu menarik bagi pembaca.
Untuk mendukung kegiatan itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai
kompetensi menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel adalah (1) mengenali tanggapan terhadap
novel remaja, (2) menyusun tanggapan terhadap novel remaja, dan (3) mengerjakan latihan.
1. Mengenali Tanggapan terhadap Novel Remaja
Berikut ini disajikan contoh tanggapan terhadap pembacaan novel remaja. Bacalah
dengan saksama tanggapan tersebut! Setelah itu, berusahalah untuk dapat membaca
langsung novel Joanne Kathleen Rowling
Harry Potter dan Batu Bertuah
. Bandingkan
tanggapan yang kamu baca dengan isi novelnya! Diskusikan hasil pembandinganmu
tersebut dengan teman lainnya untuk mengetahui isi tanggapan terhadap novel yang
baik!
Setelah itu, susunlah tanggapan sebagaimana contoh yang kamu baca! Tanggapan
boleh kamu lakukan pada novel Harry Potter jilid yang lain, atau pada novel remaja
yang lain. Selamat membaca!
153
Menghargai Budaya Bangsa
9
Kutipan 1
Saya tertarik pada novel-fantasi karya Joane Katleen Rowling,
Harry Potter dan Batu Bertuah
,
karena “heboh”-nya. Bayangkan, menurut situs Amazon.com. 400-ribuan lebih penggila petualangan
Harry Potter
, pada awal Juli 2000 lalu, antre mendaftarkan diri untuk memesan serial keempat berjudul
Harry Potter and the Goblet of Fire
. Lalu, menurut
Kompas, 1
Agustus 2000, cetakan serial keempat itu
sudah mencapai 5,3 juta eksemplar dan sebanyak 1,8 juta di antaranya sudah dipesan sebelum buku itu
terbit.
Tak cuma berhenti di situ, novel
Harry Potter dan Batu Bertuah
, merebut berbagai penghargaan,
antara lain, Gold Award Winner dari Smarties Book Prize, National Book Award, dan Children’s Book
Award. Lewat kreasi karyanya itu, Rowling juga memperoleh penghargaan prestisius seperti Scottish Arts
Council Award dan American Bookseler Book Award, serta penghargaan sebagai buku anak-anak terlaris
sepanjang tahun di Inggris (British Book Awards Children’s Book of the Year).
Saya waktu itu memang menikmati pelbagai “heboh” yang diakibatkan oleh “sihir” Rowling. Ketika
mendengar semua itu, timbul keraguan saya, apakah kehebatan Rowling dapat dipindahkan ke dunia
teks bahasa Indonesia? Apakah suasana mencekam, nama-nama ganjil yang sulit dieja oleh lidah
Indonesia (misalnya, Albus Dumbledore, Profesor Quirell, Grif
fi
ndor, Huf
fl
epuff, dan Remembrall), dan
setting
cerita mampu menyamankan pembaca berbahasa Indonesia? Saya waktu itu ragu.
Ternyata keraguan saya hilang secara cepat begitu saya mencoba mengakrabi bab pertama novel
Harry Potter dan Batu Bertuah
. Pada saat awal memang dipusingkan oleh nama paman dan bibi Harry
Potter, Mr. dan Mrs. Dursley, serta anak mereka Duadly. Namun, coba perhatikan permainan kata
“durslay” dan “dudley”. Menarik bukan? Dan pelukisan karakter keluarga Dursley begitu kaya dan lucu
karena kehidupan mereka, sebagai para Muggle (sebutan untuk makhluk manusia yang tidak memiliki
kekuatan sihir) berada di dua dunia. Hanya pada bab inilah, Rowling mengajak para pembaca untuk
memasuki dua dunia secara bersamaan. Selebihnya, bab 2 hingga 17, cerita didominasi oleh dunia
sihir.
Saya hitung ada sekitar sebelas karakter yang diciptakan oleh Rowling di awal bab ini. Hampir
semua karakter di awal ini dibalut misteri. Gaya pelukisan Rowling memang membuat penasaran.
Sebagiann karakter harus dibuka lebar-lebar, tetapi sebagian karakter yang lain harus dilacak secara
urut pada bab-bab berikutnya. Misalnya, nama tokoh jahat Voldemort, yang membuat siapa saja yang
mengucapkannya merasa takut, termasuk sang tokoh utama sendiri (Harry Potter) dibuka secara
perlahan dan menegangkan.
Menurut saya, Rowling memang memiliki kekuatan ”sihir” . kekuatan sihir Rowling tidak terletak
pada kemampuannya menjulingkan mata atau menghilangkan pesawat terbang, tetapi dalam hal menata
teks.
Pembaca diperkaya dengan dunia baru yang menyeramkan sekaligus menakjubkan. Dalam
membawa pembaca ke dunia khayal ini, secara halus, Rowling menghamburkan teks-teks yang
membuat pembacanya tidak kaget. Misalnya, suatu hari, Harry Potter bermimpi naik sepeda motor yang
dapat terbang dan mimpinya itu disampaikannya kepada pamannya. Pamannya langsung terbelalak lalu
memberikan tanggapan serius, tetapi pembaca tentu menganggap itu wajar, biasa, kerena sepeda motor
terbang itu terjadi pada dunia mimpi.
154
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Saya sangat setuju apabila ada seorang pengamat yang menyatakan bahwa “kelebihan
Rowling terletak pada kemampuannya membuat anak-anak, bahkan orang dewasa,
mengidenti
fi
kasi diri dengan Potter”. Saya merasakan itu. Setelah membaca habis serial pertama
ini, saya lalu merasa punya
conscience
(hati nurani) dan imajinasi, dua dari empat kemampuan
hebat manusia (dua lainnya:
independent will
dan
self awareness
yang oleh Stephen Covey
disebut sebagai “kompas moral”. Keempat potensi batin itu pernah muncul secara hebat di dalam
diri saya (saat masih beranjak remaja), saat saya dulu membaca, misalnya serial legendaris
Bende Mataram
dan
Nogososro Sabuk Inten
yang alur ceritanya sungguh mengasyikkan.
Saya sungguh berharap,
Harry Potter dan Batu Bertuah
dapat menggairahkan budaya
baca masyarakat Indonesia sebagaimana budaya tersebut di Barat akibat kekuatan “sihir” J.K.
Rowling
Hernowo, 2003:183—188
155
Menghargai Budaya Bangsa
9
Diskusikan dengan temanmu isi tanggapan terhadap novel remaja dan novel pada
umumnya tersebut! Untuk memandu diskusimu, gunakan panduan berikut!
a. Tulislah kelebihan dan kelemahan novel yang diulas pada contoh!
b. Hal apa saja yang disoroti pengulas novel untuk dijadikan titik kelemahan/
kelebihannya?
c. Tulislah contoh kalimat yang berisi tanggapan terhadap novel yang terdapat pada
kedua ulasan tersebut!
2. Menyusun Tanggapan terhadap Novel Remaja
Bacalah novel remaja yang ada di perpustakaan sekolahmu! Jika tidak tersedia,
kamu dapat meminjam di berbagai perpustakaan umum yang ada di daerahmu! Buatlah
ulasan novel terjemahan dengan langkah berikut!
a. Bacalah novel secara utuh!
b. Bacalah bagian pengantar novel dan biogra
fi
pengarangnya yang biasanya ada di
halaman belakang/halaman depan novel!
c. Ringkaslah isi novel atau kutip lengkap sebagian dialog atau deskripsi yang
menarik!
d. Tulislah kelemahan dan kelebihan novel ditinjau dari kemenarikan/keunikan tema,
gaya penceritaan, gaya bahasa, kemenarikan latar cerita, keunikan tokoh, atau
bagian novel yang lain!
e. Tulislah manfaat novel bagi pembaca!
f. Tulislah tanggapan terhadap novel tersebut dengan mengisi tabel berikut!
No.
Hal yang Ditanggapi
Kalimat Tanggapan
1
Keunikan tema
2
Gaya Bahasa
3
Gaya Bercerita
4
Tokoh
5
Latar
Ikutilah panduan tersebut untuk mengumpulkan bahan dalam rangka menyusun
tanggapan terhadap novel remaja! Setelah kamu tuliskan pada buku tugas, tulislah
tanggapanmu secara utuh untuk novel remaja yang kamu baca atau kamu dengarkan!
Perlu pula diperhatikan bahwa di samping dalam menyusun tanggapan pemakaian
unsur kebahasaan menjadi sangat penting, pemakaian unsur kebahasaan, khususnya
gaya bercerita juga menjadi sorotan tanggapan. Ada kalanya bentukan kata majemuk
menjadi bagian yang menarik dari gaya bercerita ini.
Pada bagian terdahulu
telah dibicarakan pembentukan kata majemuk setara. Sekarang
kita akan mempelajari pembentukan kata majemuk bertingkat. Kata majemuk bertingkat
merupakan kata majemuk yang kedudukan unsur-unsur pembentuknya tidak sederajat
karena salah satu unsurnya lebih dominan. Unsur yang dominan berperan sebagai inti,
156
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
sedangkan unsur lainnya sebagai unsur yang menerangkan. Unsur yang menerangkan
disingkat M dan unsur inti, yakni yang diterangkan disingkat D.
Pada kata
orang tua
kita dapat melihat contoh kata mejemuk bertingkat ini. Kata
orang
sebagai kata benda berperan sebagai inti (D), sedangkan
tua,
yang merupakan kata sifat,
berperan sebagai unsur yang menerangkan (M). Ciri urutan DM inilah yang merupakan
ciri utama kata majemuk bahasa Indonesia. Ciri ini berbeda dengan struktur pada bahasa
asing (bahasa Inggris, misalnya), yang hubungannya MD.
Atas dasar letak hubungan D dan M, kata majemuk bertingkat dapat dibedakan
ke dalam dua kelompok: kata majemuk bertingkat berstruktur DM dan kata majemuk
bertingkat berstruktur MD. Pada kata majemuk bertingkat jenis pertama bagian awal
merupakan unsur yang penting (unsur inti), sedangkan yang mengikutinya sebagai
unsur penjelas. Biasanya jenis kata yang kedua berbeda dengan unsur pertama yang
umumnya berupa kata benda, seperti
mata air, rumah sakit,
dan
hari besar.
Berbalikan dengan struktur kata majemuk jenis pertama, pada kata majemuk jenis
kedua unsur intinya terletak di belakang unsur penjelas. Dalam bahasa Indonesia,
contoh kata majemuk jenis ini sangat terbatas sebab struktur ini sebenarnya bukan
struktur asli bahasa Indonesia. Pada umumnya struktur kata majemuk dalam bahasa
Inggris mengikuti pola struktur jenis ini. Contoh kata majemuk jenis ini adalah
perdana
menteri, bumiputera,
dan
purba kala.
Nah, kamu telah mengetahui ciri-ciri dan contoh berbagai kata majemuk. Sekarang
saatnya kamu mencari kata majemuk dan mengelompokkannya berdasarkan jenisnya
dari buku atau koran yang kamu baca.
Selanjutnya, dengan mendasarkan pada lima kriteria di depan, berikut diberikan
contoh sederhana komentar terhadap novel remaja yang berjudul
Philo Phobia
:
Cerita
Cinta dari Orang yang Tidak Percaya Cinta
yang ditulis oleh Tessa Intanya yang diterbitkan
oleh Gagas Media, tahun 2006.
Novel
Philo Phobia
ini sebagaimana novel remaja yang lain, tentang kisah cinta dua orang
sahabat. Kisah seperti ini sering terjadi dan sering juga ditulis oleh pengarang. Akan tetapi, hal
baru dalam penyampaian cerita terjadi pada penggunaan bahasa yang lincah, sangat berani
melanggar kaidah umum, yaitu padat penggunaan bahasa gaul dan kutipan bahasa Inggris. Dari
bahasa yang digunakan juga mencerminkan pribadi yang tidak manja, tetapi juga santun.
Tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam novel ini sangat dekat dengan karakter remaja masa kini.
Pergolakan psikologi remaja menjadi kentara ketika kon
fl
ik yang melingkupi cerita disajikan secara
lancar, meski terkesan datar.
Kehidupan anak kampus yang diceritakan dalam novel ini menjadi bagian yang saling
bersinergi dalam membangun kekuatan cerita. Kehidupan remaja dan lingkungan pergaulan
mahasiswa, menjadikan novel ini layak mendapat tempat di hati remaja.
157
Menghargai Budaya Bangsa
9
Rangkuman
Pada unit 9 ini kamu telah belajar melalui kegiatan membaca novel remaja sekaligus
mengidenti
fi
kasi karakter tokohnya, menjelaskan tema dan latar novel, mendeskripsikan
alur novel, dan menanggapi hal menarik dari sebuah kutipan novel remaja lainnya.
Pada hakikatnya kegiatan membaca novel merupakan usaha memperhalus budi. Dalam
novel banyak hal yang bisa dipakai sebagai alat untuk becermin. Karakter tokoh merupakan
cermin agar kita tidak memiliki karakter negatif. Alur memberi cermin agar kita bijaksana
menyikapi semua persoalan.
Sebelum mengarang biasanya tema ditentukan lebih dulu oleh pengarangnya. Dalam
karangan, tema ini terselubung, tidak tampak secara eksplisit (tersurat). Bagi pembaca, tema
ini biasanya dapat diketahui setelah seluruh novel itu selesai dibacanya. Novel yang baik
memiliki tema besar yang disampaikan secara kuat oleh penulis.
Alur sering berwujud kon
fl
ik. Dari kon
fl
ik-kon
fl
ik kecil itulah akhirnya terbangun
rangkaian novel secara utuh. Alur itu akan menarik apabila didukung oleh penggambaran
latar yang menarik. Dalam hal ini unsur intrinsik latar bisa disajikan dalam bentuk latar
waktu dan bisa latar tempat.
Tokoh dalam cerita digerakkan oleh alur. Gambaran watak atau tokoh pelaku pada
novel dapat dijelaskan dengan beberapa cara, yang di antaranya melalui cerita penulis novel,
dialog antartokoh, atau kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh.
Karena sifat sastra yang subjektif, dua orang yang telah membaca novel yang sama,
kemungkinan akan mendapatkan kesan yang berbeda, termasuk hal-hal yang menarik yang
ditemukan pembaca. Menurut seorang pembaca bagian yang menarik adalah suatu hal
tertentu. Sementara itu, menurut pembaca lainnya bagian yang menarik bisa berbeda dan
bisa pula sama. Hal itu bergantung kepada pengalaman masing-masing pembaca.
Untuk menyusun tanggapan terhadap novel yang dibaca, langkah yang perlu dilakukan
adalah (a) membaca novel secara utuh, (b) membaca bagian pengantar novel dan biogra
fi
pengarangnya yang biasanya ada di halaman belakang atau halaman depan novel, (c)
membuat ringkasan isi novel atau mengutip secara lengkap sebagian dialog atau deskripsi
yang menarik, (d) menuliskan kelemahan dan kelebihan novel ditinjau dari kemenarikan
atau keunikan tema, gaya penceritaan, gaya bahasa, kemenarikan latar cerita, keunikan
tokoh, atau bagian yang lain, (e) menuliskan manfaat novel bagi pembaca, dan (f) menuliskan
tanggapan secara lengkap dengan memperhatikan unsur (d) dan (e).
Evaluasi
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan cara menentukan pilihan yang tepat dari
berbagai jawaban yang tersedia!
1. Pada hakikatnya kegiatan membaca novel memiliki manfaat berikut,
kecuali
....
A. dipakai sebagai alat untuk becermin
B. sebagai usaha memperhalus budi
158
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
C. agar kita dapat meniru cara membuat novel
D. agar kita bijaksana menyikapi semua persoalan
2. Pernyataan berikut yang tidak sesuai berkaitan dengan tema adalah ....
A. tema biasanya ditentukan lebih dulu oleh pengarangnya sebelum karangan
terwujud
B. dalam karangan, tema tampak secara eksplisit (tersurat)
C. tema biasanya dapat diketahui oleh pembaca setelah novel dibaca seluruhnya
D. novel yang baik memiliki tema besar yang disampaikan secara kuat oleh penulis
3. Pernyataan berikut yang tidak sesuai berkaitan dengan alur adalah ....
A. alur didukung penggambaran latar
B. alur merupakan perwujudan tema
C. alur sering berwujud kon
fl
ik
D. alur akan menggerakkan tokoh
4. Gambaran watak atau tokoh pada novel dilakukan melalui cara berikut,
kecuali
....
A. penonjolan alur
B. dialog antartokoh
C. kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh
D. cerita penulis tentang tokoh
$. Pernyataan berikut yang benar adalah ....
A. kesan yang diperoleh dalam membaca novel bersifat subjektif
B. kesan dua orang yang membaca novel yang sama tidak pernah sama
C. perbedaan kesan pembaca novel bergantung kepada minatnya
D. bagian yang menarik bagi pembaca pada umumnya sama
6. Cermati pernyataan berikut!
(1) membaca novel secara utuh
(2) membuat ringkasan isi novel
(3) menuliskan manfaat novel bagi pembaca
(4) membaca bagian pengantar dan biogra
fi
pengarang
(5) menuliskan kelemahan dan kelebihan
(6) menuliskan tanggapan secara lengkap
Berdasarkan pernyataan tersebut, langkah yang harus ditempuh untuk membuat
tanggapan atau komentar terhadap novel adalah ....
A. (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
B. (1), (4), (5), (2), (3), dan (6)
C. (1), (3), (4), (2), (5), dan (6)
D. (1), (4), (2), (5), (3), dan (6)
B. Kerjakan tugas berikut!
Bentuklah kelompok dengan anggota 3—4 orang per kelompok! Selanjutnya, bacalah
teks berikut!
159
Menghargai Budaya Bangsa
9
1. Temukan alur, karakter tokoh, tema, dan latarnya! Jelaskan bagaimana unsur-unsur itu
dibangun oleh pengarangnya!
2. Tunjukkan hal-hal yang menarik! Berikan alasan dan buktinya!
Hari ini, Ju tak datang. Tak ada surat atau pemberitahuan apa pun yang memberi keterangan tentang
ketidakhadirannya di sekolah hari ini. Tapi aku tenang saja. Tak seperti biasanya yang kelimpungan dan bertanya
ke sana ke mari jika Ju tak masuk sekolah tanpa alasan.
“Fit, koq sendiri? Ju mana?” tanya Dian saat menghampiriku dan duduk di bangku sebelah yang kini
kososng. Aku menggeleng. Dia bukan orang pertama yang bertanya seperti itu padaku dan kujawab hanya
dengan jawaban serupa.
“Masa’ dia tidak memberi tahu kamu?” tanyanya lagi dengan mata dipicingkan dan dahi berkerut. Seolah tak
percaya dengan jawabanku barusan.
“Tidak!” Kali ini kujawab tegas. Aku tak ingin dia bertanya lagi sebab semua gelengan atau kata “tidak”
adalah bohong. Sebenarnya aku tahu kenapa Ju hari ini tak hadir. Sejak beberapa hari lalu ia tak boleh masuk
sekolah. Tapi aku selalu memaksanya. Dan hari ini ia tak datang. Juga untuk hari-hari berikutnya. Dia tak akan
pernah datang lagi ke sekolah ini.
“Kau sudah menjelaskan alasanmu pada ayahmu, Ju?” tanyaku kemarin saat kami pulang sekolah bersama.
Kulihat ia hanya mendesah. Tampaknya ia mulai putus asa.
“Percuma. Dia tak mau mendengar,” ucapnya.
“Kenapa kau tak mencoba berontak?”
“Ah, sudahlah. Itu pun tak ada artinya.”
Aku diam. Mencoba memahami perasaannya. Aku berpikir, andai aku yang jadi dia. Ah, kini aku mulai
sadar. Aku harus bersyukur. Sebab walaupun aku tak secantik dan sepintar dia, tapi ayahku baik. Dia tak pernah
menekanku seperti ayahnya. Memaksanya kawin dengan laki-laki yang tak Ju sukai di usia yang menurutku
belum pantas untuk menikah.
“Kau mau menolongku, kan?” Pertanyaan itu menyentakku dari lamunan. Ju menatapku penuh harap. Tak
tahan aku melihatnya. Cepat-cepat kuanggukkan kepala.
“Tapi apa yang harus kulakukan?” Sekali lagi ia hanya mendesah. Perlahan kepalanya yang tertunduk tampak
menggeleng. Seperti aku, dia pun tak tahu bantuan seperti apa yang dia butuhkan dariku untuk menolongnya
keluar dari masalah ini. Tapi aku tak sampai hati membiarkannya menghadapi persoalan itu sendiri. Aku ingin
membantunya. Walau tak tahu harus dengan cara apa. Karena itulah hari ini sepulang sekolah aku langsung ke
rumahnya.
Aku hanya berdiri di halaman rumah itu, tanpa tahu bagaimana harus masuk. Satu pun tak kulihat anggota
keluarga Ju. Yang tampak hanya orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya. Membantu keluarga Ju
menyiapkan pesta. Pesta meriah yang menghancurkan hidup Ju.
“Eh, mbak Fitri. Mau ketemu mbak Ju, ya?” tanya seorang gadis imut yang tiba-tiba ada di hadapanku. Aku
mengangguk kecil dan tersenyum padanya.
“Sebentar, ya!” ucapnya sebelum kemudian meninggalkanku dan masuk ke dalam. Tak lama, dia pun muncul
kembali dengan seorang perempuan paro baya, ibu Ju.
“Oh, Fitri. Ayo masuk! Ju ada di dalam!”
Dia lalu berjalan di depanku melalui ruang yang masih didekorasi oleh beberapa orang. Sesekali ia menoleh
ke belakang untuk memastikan aku mengikutinya. Sesampai di depan sebuah kamar, dia berhenti dan mengetuk
pintunya dengan halus.
“Ju, buka pintu! Ini nak Fitri mau ketemu,” ucapnya lembut. Sekali lagi ia menoleh ke arahku karena tak cepat
ada jawaban. “Ju?” panggilnya lagi masih dengan nada pelan. Tak lama kemudian terdengar handle pintu ditarik.
160
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Dan pintu itu terbuka.
“Masuk Fit!” ujar Ju tanpa senyum. Lalu kembali melangkah ke ranjang tempat tidurnya. Sesaat aku ragu. Ku
tatap ibu Ju untuk minta pertimbangan. Dia mengangguk. Menyuruhku menuruti permintaan Ju.
Dengan hati-hati kemudian aku melangkah ke dalam. Ju masih duduk di tempat tidurnya dengan
pandangan mengarah ke tembok. Ia seolah-olah begitu benci pada wanita yang masih berada di balik pintu itu.
Padahal menurutku, tak seharusnya ia berbuat begitu. Ibunya tak jahat. Ia hanya tak kuasa melawan kemauan
suaminya.
“Tolong tutup pintunya, Fit!” ucap Ju masih dengan nada dingin. Aku menoleh pada ibu Ju yang masih
berdiri di tempatnya. Ia seperti mengerti. Masih dengan senyum ia meninggalkan kami. Ju kini menoleh ke
arahku. Kulihat matanya sembab. Mungkin ia habis menangis semalaman.
“Kau baik-baik saja, kan Ju?” Ju diam tak menjawab. Kepalanya menunduk. Kulihat ada butiran air
perlahan jatuh ke tangan di pangkuannya.
Diadaptasi dari
Merayakan Kemerdekaan Imajinasi Anak-anak Kita,
2004
Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan
belum kamu kuasai. Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu
laksanakan. Untuk itu, berikanlah tanda centang (
√
) pada panduan berikut ini!
No.
Pertanyaan Pemandu
Ya
Tidak
1.
Saya senang dapat membaca novel dengan benar.
2.
Saya telah dapat mengidenti
fi
kasi unsur intrinsik novel,
khususnya tema, latar, alur, dan perwatakan.
3.
Saya dapat menemukan unsur intrinsik novel, khususnya
alur, penokohan, tema, dan latar dari yang saya baca.
4.
Saya dapat menemukan bagian yang menarik dari novel
yang saya baca dengan disertai alasan yang logis dan
bukti yang akurat.
5.
Saya dapat memberikan komentar secara tertulis tentang
novel yang baca dengan alasan yang logis dengan disertai
bukti.
6.
Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini menantang,
mudah diikuti, dan membuat saya senang belajar bahasa
Indonesia.
Refleksi